MODIFIKASI NINJA 150 DRAG BIKE: START GIGI DUA JAWARA JAWA, SPORT 2-TAK 155 CC TU!
Sempat tampil di beberapa event di Jawa, Ninja Tune-Up 155 cc milik tim
Pardeke 111 asal Sulawesi Tenggara ini, dikabarkan telah ‘terbang’ ke
tanah asal. Catatan
prestasi di Jawa sih oke banget. Tuh podium pertama di final TDR Drag
Bike Senayan beberapa waktu lalu. “Dalam waktu dekat akan ikuti event di
Kendari. Target tembus 7,1 detik,” kompak Anang dan Rusdi juru bicara
tim.
Kusmiyanto alias C-Plek selaku juru koreknya menyebut prinsipnya mengacu basic tuning two stroke seperti
porting silinder, knalpot, karburator dan pengapian. “Pada dasarnya
korek 2-tak itu simpel, bertahap dan tidak keburu nafsu langsung
ekstrim. Kuncinya di situ,” ujar C-Plex seperti mengutip ungkapan Graham
Bell yang bukunya memang dijadikan literatur doi.
Pengaturan kompresi primer dan sekunder selalu jadi tujuan untuk
menghasilkan tenaga. Terserah mau yang mengerjakan yang mana dulu.
C-Plek sih memulai dari kepala silinder. Ia mengatur sudut squish 10° dengan lebar 6 mm. Hitungan itu didapat dari rumusan dengan konsep turbelensi gas pada dome atau
kubah kepala silinder bisa terbakar rata oleh kompresi tinggi. Efeknya
terasa di putaran mesin dan memang itu sasaran desain squish.
Sebelumnya, tentu saja rajin-rajin ke tukang bubut. Karena salah satu
kunci keberhasilan korekan adanya di mesin bubut berserta operatornya.
Sampeyan sudah berhitung keras, namun operator mesin bubutnya nggak
ngerti, ya sama saja bohong. Bukan gitu bro?
Seperti silinder Ninja 150 ini sudah kena papas 2 mm. Kemudian didapat
angka squish tadi sekaligus velume dome yang 13.2 cc. Dengan hitungan
rasio kompresi ala 2-tak didapat 6.2:1. Lumayan. Ya, buktinya juara,
kendati saat di Senayan sebenarnya lintasannya licin, karena hujan.
Rentang putaran mesin yang ada tenaganya di situ. Juga merambah tinggiport, menghaluskan
salurannya, memperbesar ukuran port dan mengarahkan kembali jendela
port. Perihal hitungan, tergantung ‘idealisme’ masing-masing mekanik
atas dasar eksperimen yang mereka lakukan.
Makanya, tinggi lubang buang 30 mm dan lebar 39,8 mm adalah hasil
kalkulasi dan uji nyata dengan sering ikut lomba. Di dalamnya
bergeraknya dinding lubang transfer dan bilas 0.6 mm. Dengan begini,
sirkulasi gas masuk dan buang lancar jaya. “Di Senayan itu saya pakai
gigi dua saat start,” komentar Rully PM (Kebumen) selaku joki.
Siplah. Selebihnya silakan tengok DATA MODIFIKASI yang pasti berhubungan dengan tulisan induk ini. Ardel
Data Modifikasi :
Motor: Kawasaki Ninja 150 R
Kelas: Sport 2 Tak 155 cc Tune Up
Kepala Silinder
Squish: 10°
Lebar squish: 6 mm
Celah piston: 0,4 mm
Bentuk Kubah: Mangkok
Volume Kubah: 13,2 mm (pakai busi)
Dipapas: 2 mm
Silinder
Tinggi lubang buang: 30 mm
Lebar lubang buang: 39,8 mm (bentuk oval)
Tinggi lubang transfer: naik 0,6 mm
Membran: Standart
Piston (diameter x stroke): Standart
Tebal paking: Standart
Per kopling: standart
Kopling: standart
Karburator: PWM 38 Pilot jet 45 mainjet 160
Kenalpot+silencer: Creampie stainless
Bentuk leher: Cacing
CDI: Custom
Koil: YZ 125
Magnet: Standart
Timing pengapian: 6°
Busi: NGK Japan B10EGV
Bahan Bakar+oli: 1: 15
Gigi Rasio
1: -
2: 18/30
3: 20/26
4: 22/24
5: 20/20
6: 21/19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar